Puluhan sopir angkot di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak beroperasi. Aksi mereka berhubungan dengan keberadaan transportasi berbasis aplikasi yang dinilai merugikan para sopir angkot.
Senin siang, sejumlah sopir men-sweeping angkutan di Jalan Soleh Iskandar. Mereka menghentikan angkutan lain yang masih beroperasi. Mereka mengajak sopir ikut mogok kerja.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bogor, Gunawan, menjelaskan aksi berlangsung spontan dan tanpa izin.
“Kami sudah mengusahakan agar aksi ini tidak terjadi. Ini hanya aksi spontanitas,” ujar Gunawan, Senin (20/3/2017).
Para pengusaha dan sopir angkot, kata Gunawan, merasa pemerintah tidak adil dan tegas. Ini terlihat dari operasional transportasi online yang masih berjalan, meski tanpa izin dari pemerintah daerah.
Transportasi online bermunculan sejak dua tahun lalu. Sejak itu pula, ungkap Gunawan, pendapatan sopir angkot merosot hingga 30 persen.
Persoalan bertambah sebab pengusaha angkot harus memenuhi sejumlah kewajiban. Misalnya izin trayek dan ujian kir. Tapi kewajiban itu tak berlaku bagi para pengusaha dan sopir transportasi online.
Gunawan mengakui teknologi berperan penting dalam penyediaan transportasi dan juga memudahkan masyarakat untuk mencari transportasi. Sopir angkot juga tak mengelak soal peran tersebut.
“Tetapi, kami hanya meminta keadilan. Manusiawi. Kami sudah melayani, bayar ke pemerintah,” ungkap Gunawan.
Selain itu, tak sedikit taksi online yang memiliki plat Jakarta atau B yang beroperasi di Bogor. Tapi, pemilik kendaraan membayar pajak di Jakarta, bukan untuk Bogor.
“Sayangnya, pemda tidak dapat apa-apa tapi dibiarkan,” pungkasnya.
Title
:
PARA SOPIR ANGKOT PROTES SOAL TRANSPORTASI ONLINE
Description
:
Puluhan sopir angkot di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak beroperasi. Aksi mereka berhubungan dengan keberadaan transportasi berbasis apli...
Rating
:
5